Assalammualaikum pecinta dakwah, berikut ini adalah hadist-hadist mengenai sabar, semoga bermanfaat ya ^^
Sebelum membahas mengenai hadits-hadits tentang sabar, mari kita simak dahulu firman Allah SWT dalam beberapa ayat Al-Qur’an berikut ini:
“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah dan kuatkanlah kesabaranmu…” (QS. Ali Imran: 200)
وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ ﴿١٥٥﴾
“Sungguh, akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan, berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 155)
قُلْ يَا عِبَادِ الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا رَبَّكُمْ ۚ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۗ وَأَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةٌ ۗ إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ ﴿١٠﴾
“…Sesungguhnya, hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10)
وَلَمَن صَبَرَ وَغَفَرَ إِنَّ ذَٰلِكَ لَمِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ﴿٤٣﴾
“Tetapi, orang yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya, (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.” (QS. Asy-Syuura: 43)
إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ ﴿١٥٣﴾
“…Sesungguhnya, Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 153)
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ حَتَّىٰ نَعْلَمَ الْمُجَاهِدِينَ مِنكُمْ وَالصَّابِرِينَ
“Dan sesungguhnya, Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu…” (QS. Muhammad: 31)
Dan, masih banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang berisi perintah untuk bersabar serta menjelaskan keutamaan sabar. Mari kita mulai bahas mengenai hadits tentang sabar.
وعن أبي مالك الحارث بن عاصم الأشعري رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم الطهور شطر الإيمان والحمد لله تملأ الميزان وسبحان الله والحمد لله تملآن أو تملأ ما بين السموات والأرض والصلاة نور والصدقة برهان والصبر ضياء والقرآن حجة لك أو عليك كل الناس يغدو فبائع نفسه فمعتقها أو موبقها رواه مسلم
Abu Malik Al-Harits bin ‘Ashim Al-Asy’ari RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Kesucian itu sebagian dari iman, dan kalimat alhamdulillah memenuhi timbangan. Kalimat subhanallah dan alhamdulillah memenuhi ruang yang ada di antara langit dan bumi. Shalat itu cahaya, sedekah itu bukti, sabar itu cerminan, Al-Qur’an itu hujjah yang akan membela atau menuntutmu. Setiap manusia bekerja. Ada yang menjual dirinya, ada yang membebaskan dirinya, dan ada pula yang menghancurkan dirinya.” (HR. Muslim)
Pelajaran dari Hadits:
- Wudhu memiliki kedudukan yang utama dalam Islam. Ia menjadi syarat sahnya shalat.
- Dzikir adalah amal ibadah yang utama.
- Hadits di atas mengandung anjuran untuk memperbanyak shalat, karena shalat adalah cahaya yang menerangi kehidupan seorang muslim. Shalat dapat mencegah perbuatan keji dan munkar, juga akan membimbing orang yang mendirikannya untuk mengikuti kebenaran dan mencegah kerusakan.
- Sabar adalah sifat yang utama.
- Al-Qur’an adalah sumber hukum yang pertama dan utama, tempat kembali saat terjadi pertikaian, dan undang-undang bagi umat Islam.
- Melalui sabdanya, Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk memperbanyak sedekah, karena sedekah adalah bukti kejujuran dan keikhlasan seorang muslim.
- Setiap manusia harus bekerja dan mencari rezeki agar tidak tergantung atau meminta-minta pada orang lain.
- Setiap muslim harus mengisi usianya dengan berbagai aktivitas ibadah kepada Allah SWT
Hadits ke-2
وعن أبي سعيد بن مالك بن سنان الخدري رضي الله عنهما أن ناسا من الأنصار سألوا رسول الله صلى الله عليه وسلم فأعطاهم ثم سألوه فأعطاهم حتى نفد ما عنده فقال لهم حين أنفق كل شيء بيده ما يكن من خير فلن أدخره عنكم ومن يستعفف يعفه الله ومن يستغن يغنه الله ومن يتصبر يصبره الله وما أعطى أحد عطاء خيرا وأوسع من الصبر متفق عليه
Abu Sa’id, Sa’d bin Sinan Al-Khudri RA berkata bahwa beberapa orang Anshar meminta sesuatu kepada Rasulullah SAW. Rasulullah memberinya, hingga apa yang ada padanya habis. Lalu, beliau bersabda kepada mereka ketika beliau menginfakkan semua yang ada di tangannya. “Aku tidak akan menyimpan harta yang ada padaku. Barangsiapa yang menjaga dirinya dengan tidak meminta-minta, maka Allah akan menjaganya. Siapa pun dari kalian yang merasa cukup, maka Allah akan mencukupinya. Barangsiapa yang berlatih untuk bersabar, niscaya Allah memberikan kesabaran kepadanya. Dan, tidak ada nikmat yang lebih baik dan lebih luas, yang diberikan kepada seseorang, selain kesabaran.” (Muttafaq ‘alaih)
Pelajaran dari Hadits
1. Hadits ini menjadi satu bukti bagi setiap muslim bahwa mereka harus memiliki sifat-sifat yang terpuji, seperti mudah memaafkan dan suka berinfak.
2. Adapun yang dimaksud dengan kaya bukan kaya harta, melainkan kaya hati.
3. Rasulullah menganjurkan umatnya untuk menerima nikmat yang telah Allah berikan kepadanya dan bersikap qana’ah, serta menjauhi sikap meminta-minta.
4. Sifat dan akhlaq terpuji dapat diperoleh dengan kesabaran.
Hadits ke-3
وعن أبي يحيى صهيب بن سنان رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم عجبا لأمر المؤمن إن أمره كله له خير وليس ذلك لأحد إلا للمؤمن إن أصابته سراء شكر فكان خيرا له وإن أصابته ضراء صبر فكان خيرا له رواه مسلم
Abu Yahya, Shuhaib bin Sinan RA, berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh unik urusan orang yang beriman itu. Semua urusannya, baik baginya. Hal itu hanya dimiliki oleh orang yang beriman. Jika dia memperoleh kegembiraan, dia bersyukur, dan itu baik baginya. Jika ditimpa kesulitan, dia bersabar, dan itu baik baginya.” (Muslim)
Pelajaran dari Hadits
1. Kehidupan seorang muslim, baik senang maupun susah, adalah kebaikan dan bernilai pahala di sisi Allah.
2. Seorang mukmin sejati akan bersyukur kepada Allah di waktu senang dan bersabar di waktu susah, sehingga ia mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Sementara itu, orang yang imannya lemah akan menggerutu dan marah ketika ditimpa musibah, sehingga ia mendapatkan dua keburukan, yakni kesulitan hidup dan dosa karena ketidaksabarannya. Ia juga tidak bisa mengukur besarnya nikmat yang telah Allah berikan kepadanya, sehingga tidak bisa mensyukuri dan melaksanakan kewajibannya. Oleh karena itu, nikmat yang ada padanya berubah menjadi bencana
Hadits ke-4
وعن أنس رضي الله عنه قال لما ثقل النبي صلى الله عليه وسلم جعل يتغشاه الكرب فقالت فاطمة رضي الله عنها واكرب أبتاه فقال ليس على أبيك كرب بعد اليوم فلما مات قالت يا أبتاه أجاب ربا دعاه يا أبتاه جنة الفردوس مأواه يا أبتاه إلى جبريل ننعاه فلما دفن قالت فاطمة رضي الله عنها أطابت أنفسكم أن تحثوا على رسول الله صلى الله عليه وسلم التراب رواه البخاري
Anas RA berkata, “Ketika sakit Nabi SAW bertambah parah, beliau diliputi beberapa penderitaan. Fatimah RA berkata, ‘Alangkah hebatnya penderitaan Ayah.’
Rasulullah SAW bersabda, ‘Setelah hari ini, Ayahmu tidak akan mendapatkan penderitaan lagi.’
Ketika Rasulullah SAW meninggal dunia, Fatimah berkata, ‘Ayah, engkau telah menyambut panggilan Tuhan. Ayah, surga Firdauslah tempatmu. Ayah, kepada Jibril aku ucapkan berita kematian ini.’
Ketika Rasulullah SAW dimakamkan, Fatimah berkata, ‘Apakah kalian tidak merasa berat hati menaburkan debu kepada Rasulullah SAW?’”
Pelajaran dari Hadits
1. Seorang yang sedang sakit diperbolehkan mengeluhkan sakit yang dirasakannya.
2. Diperbolehkan menyebutkan sifat-sifat baik orang yang sudah meninggal.
3. Hadits ini menjadi bukti kesabaran Nabi SAW saat menghadapi sakaratul-maut.
Hadits ke-5
وعن أبي زيد أسامة بن زيد حارثة مولى رسول الله صلى الله عليه وسلم وحبه وابن حبه رضي الله عنهما قال أرسلت بنت النبي صلى الله عليه وسلم إن ابني قد احتضر فاشهدنا فأرسل يقرئ السلام ويقول إن لله ما أخذ وله ما أعطى وكل شيء عنده بأجل مسمى فلتصبر ولتحتسب فأرسلت إليه تقسم عليه ليأتينها فقام ومعه سعد بن عبادة ومعاذ ابن جبل وأبي بن كعب وزيد بن ثابت ورجال رضي الله عنهم فرفع إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم الصبي فأقعده في حجره ونفسه تقعقع ففاضت عيناه فقال سعد يا رسول الله ما هذا فقال هذه رحمة جعلها الله تعلى في قلوب عباده وفي رواية في قلوب من شاء من عباده وإنما يرحم الله من عباده الرحماء متفق عليه
Abu Zaid, Usamah bin Zaid bin Haritsah RA [1], berkata, “Putri Rasulullah [2] mengutus seseorang untuk menyampaikan pesan kepada Nabi SAW., ‘Bahwa anakku sedang sekarat. Karena itu, jenguklah ia.’ Nabi hanya mengirim salam dan berkata, ‘(Katakan kepadanya), “Sesungguhnya, Allah berhak mengambil dan memberi. Segala sesuatu ada batasnya. Hendaknya ia bersabar dan mengharap pahala dari Allah.”’
Sekali lagi, putri Rasulullah mengirim utusan, memohon kepada Nabi untuk datang menjenguk. Lalu, Rasulullah berangkat bersama Sa’d bin Ubadah RA, Muadz bin jabal RA, Ubay bin Ka’b RA, Zaid bin Tsabit RA, dan sejumlah sahabat.
(Sesampainya di rumah Zainab) anak perempuan yang sedang sakaratul-maut itu didudukkan di pangkuan Nabi SAW., dan napasnya sudah tersengal-sengal. Melihat hal itu, Zainab menangis.
Sa’d bertanya, ‘Ya Rasulullah, apa ini?’
Rasulullah SAW menjawab, ‘Ini adalah kasih sayang yang diberikan Allah kepada hamba-hamba-Nya.’”
Di dalam riwayat lain disebutkan, “Pada hati hamba yang dikehendaki-Nya, Allah mengasihi hamba-hamba-Nya yang memiliki kasih sayang.” (Muttafaq ‘alaih)
Pelajaran dari Hadits
1. Diperbolehkan mengundang orang-orang shalih saat salah satu anggota keluarga sedang sekarat. Ini dimaksudkan untuk mendapatkan berkah dan doa mereka, bahkan diperbolehkan meminta kehadiran mereka dengan sumpah.
2. Orang-orang yang diundang, dianjurkan untuk memenuhi permintaan yang disertai dengan sumpah.
3. Rasulullah SAW menganjurkan untuk bersikap lembut, mengasihi, dan menyayangi makhluk Allah.
4. Selain mengandung anjuran, hadits tersebut juga mengandung peringatan untuk menjauhi hati yang keras.
5. Diperbolehkan menangisi orang yang meninggal selama tidak meraung-raung.
6. Berusahalah meringankan kesedihan orang yang sedang tertimpa musibah.
Catatan Kaki:
[1] Ia adalah budak yang dimerdekakan oleh Raulullah. Ia dan ayahnya sangat disukai oleh Rasulullah saw.